Kangen....
Kangen rumah. Penghuni rumah maksudnya.
Ada satu mahluk mungil penghuni temporary rumah orang tua saya. Dia yang selalu membuat saya pengen pulang ke rumah. Membuat rumah menjadi ramai dengan celotehnya. Mahluk mungil itu keponakan saya. Cowok mungil dengan tangan dan kaki kurus & panjang. Usianya belum genap 5 tahun. Bulu matanya yg panjang & lentik dengan mata bulat polos khas bocah. Mata yang slalu senang untuk saya pandang. Mulutnya yang mungil, susah untuk makan tapi mudah sekali dia merangkai kata2 lucu membuat kita yang dewasa terheran2 dengan celotehnya.
Sejak lahir, dia slalu membawa keceriaan di keluarga. Rasa kasih smua keluarga hanya untuk dia. Pun saya. Smua hal yang bisa membuat dia bahagia pasti akan saya lakukan. Dan dia mengerti itu, dia akan selalu menemani kemanapun saya pergi. Seakan dia adalah penjaga buat saya. Dari dia panggilan sayang Manini untuk saya mulai beredar luas di keluarga & teman dekat.
“Manini, bikin syusyu”
“Manini, kayaknya aku mau minan itu.” Susah buat dia untuk mengeja kata mainan dan lagi senang dengan kata”kayaknya”
“Manini, apa kita pergi ke del aja?” Haa?? Nggak ngerti saya maksud dia. Ternyata dia ngajak ke delta, salah satu pusat perbelanjaan. Dia jg lg suka kata “apa kita?”
Meninggalkannya untuk kembali ke kota saya bertugas di setiap hari minggu, duhh…berat sekali. Menatap matanya yg bening, yang terkadang bisa dia ucapkan
“Manini kerja di sini aja, jangan pergi jauh.”
Rontok rasa hati ini, air mata sudah berebut ingin keluar. Tertahan napas di kerongkongan tak sanggup tuk berkata. Hanya bisa kukecup pipinya yang mulus, walau tidak seputih waktu dia masih batita krn sekarang dia sudah mulai suka main bola di halaman & bersepeda. Keponakanku tersayang dan seakan telah menjadi anak lelakiku. Yang selalu hadir dalam setiap doaku. Semoga tumbuh sehat & menjadi anak sholeh kebanggaan keluarga. Semoga dia akan menemaniku kini & nanti.