Masih terasa bagai kemarin sore saat beliau menemani saya untuk tinggal di Solo. Bercerita tentang masa lalu, keinginan2 yang belum terwujud, memilih2 baju batik, belajar lebih tahu ttg Islam dan masih banyak hal lain lagi yang kami kerjakan setahun yang lalu. Masih terdengar dengkur halusnya saat tidur, harum masakannya serta kerapiannya mengatur rumah. Meski kadang terasa terlalu cerewet, tapi kami tahu, itu dilakukan karena perhatian & kasih sayangnya.
Simbah, selamat jalan, smoga kepulanganmu disambut Gusti Allah dengan penuh kasih sayang…
Hanya do’a yang bisa kami persembahkan saat ini untuk menemani kepergianmu…