skip to main | skip to sidebar

About me

My Photo
- RiNi -
A Smile to Start The Day
View my complete profile

yuhuuu...


Free Blog Content

Waktu Wiedwod

Catatanku

  • ▼ 2011 (2)
    • ▼ July (2)
      • Pada Suatu Pagi Hari
      • Player
  • ► 2010 (2)
    • ► December (1)
    • ► September (1)
  • ► 2009 (15)
    • ► December (1)
    • ► September (1)
    • ► May (1)
    • ► April (1)
    • ► March (4)
    • ► February (2)
    • ► January (5)
  • ► 2008 (8)
    • ► November (5)
    • ► September (3)

Friends

  • Erik Surabaya
  • Ipan Surabaya
  • Meidy Surabaya
  • Rani Surabaya
  • Rini Palembang

Message Board

Name :
Web URL :
Message :
by. oggix.com
:) :( :D :p :(( :)) :x
 more smileys 
 close smileys 
;) #-o >:D< :-* :gun
=D> :"> =)) :)>- :hityou
\:D/ X-( :cheer I-) :oops
:angry :drink :jump >:) :horse
:nono :kiss :thumb :no :rock
:wavey :worry :headache :runaway :sorry
:surprise :sos :bomb :blah :hit
:yuhuu :banana :jumpdie :together :2gun

.:MaNiNi:.

Hidup ini indah, sayang untuk dilewatkan begitu saja...

Pada Suatu Pagi Hari

Friday, July 29, 2011

Ingin menuliskannya di sini…



Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.


Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.

- Sapardi Djoko Damono, 1973 -

Diposkan oleh - RiNi - di 12:03 0 komentar  

Label: Menulis

Player

Monday, July 11, 2011

Patah hati? Buat sebagian orang sudah biasa…
Terperdaya oleh laki-laki? Mungkin tidak semua wanita pernah merasakan. Entah disengaja ato tidak sebenarnya sudah bisa dirasakan di awal hubungan. Karena dipenuhi dengan pikiran2 positif diterimalah tawaran untuk jalan bersama, membina hubungan yang yang kata si laki-laki akan diakhiri dengan suatu bentuk ikatan resmi, indah tak terlupakan. Sweetest moment with you laahhh....Cuuihh!! Rayuan pulau kelapa banget rasanya. Itulah permainan kata-kata seorang player, yang akan dengan mudahnya memberikan kata penyejuk hati penuh kasih sayang, kata yang penuh dengan janji tanpa realisasi. Dan bila sudah dia dapatkan hati si wanita, menghilanglah dia. Wuussshhh...terbang menghilang bak angin, tanpa pesan…! Wahai wanita, gunakanlah hatimu, akal sehatmu. Karena sebenarnya naluri wanita sangatlah tajam, bisa setajam pisau yang siap menghunus kala hatinya tersakiti. Saat hati tersakiti, tak perlu kau menusukkan pisau-mu, tetap lah berpikiran positif, ikhlas dan bersabar. Karena setiap amalan pasti akan ada balasannya. Terimalah konsekuensi dari pilihan yang sudah diambil di awal hubungan. Tak perlu meratap karena ini hanya sesaat, tak perlu juga menyalahkan yang lain. Berusaha menyadari dan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan.
Enjoy your life…! Yihhaaa…!! Let’s sing a song…


Karma - by Coklat

Sekian lama kita bersama
Ternyata kau juga
Sama saja

Kau kira kupercaya semua
Sgala tipu daya
Oh percuma

Kau buat sempurna awalnya
Berakhir bencana

Selamat tinggal sayang...
Bila umurku panjang
Kelak ku kan datang
Tuk buktikan satu balas kan kau jelang
Jangan menangis sayang
Ku ingin kau rasakan pahitnya terbuang sia-sia
Memang kau pantas dapatkan

Akhirnya usai sudah semua
Kudapat tertawa
Bahagia

Slalu tampak indah awalnya
Berakhir bencana

Diposkan oleh - RiNi - di 12:50 0 komentar  

Label: Menulis

Sepatu Butut

Wednesday, December 22, 2010

Uhuuyyyy…dah lama pengen menuliskan sesuatu, tapi kenapa slalu blank ya setiap menghadap layar monitor. Bingung apa yang mau ditulis, rasanya terlalu banyak yang ingin diceritakan.

Hhmmm…iseng liat ke bawah meja, uppsss…itu ada sepatu butut amat ya?? Sepatu siapakah itu?? Hehehe…ya sepatu saya lah, kan lagi ketak ketik di meja kerja saya. Jadi ingat, banyak cerita yang dibawa sepatu ini. Menemani kemanapun saya pergi.

Menurut saya dan orang2 di sekitar, saya lebih mengutamakan comfortable apalagi kalo menyangkut alas kaki. Matching ato gak dengan baju yang dipakai, pokoknya harus nyaman dipakai. Dan saya adalah penganut aliran sepatu teplek alias tidak berhak (berkewajiban kali...). Bisa menjerit kaki saya kalo harus pakai sepatu high heels yg cantik dan imut. Sepatu saya ini beli pas saya mau berangkat haji tahun 2008, saya pikir knp sih sepatu orang2 yg pergi haji rata2 putih, saya pengen beda! Walhasil terbelilah sepatu ini, sepatu warna orange, tertutup, teplek, empuk…beuuhhh…enak banget di kaki saya. Biasa saya gunakan setiap hari di kantor. Tapi jangan salah, dia bisa menemani jalan2 ke mall, bersepeda pagi dan malahan pernah juga ke pantai. Pokoknya everywhere, everytime lah nyantol di kaki. Pernah suatu hari seorang teman complain, dia gak mau liat saya pakai sepatu ini, geli katanya karena di ujung dan pinggiran sepatu ada celah udara yang dikombinasi dengan kulit balik. Jijik kata teman saya tadi. Ehhh…peduli amat, yang penting buat saya nyaman dan tahan banting!! Hehehe…

Diposkan oleh - RiNi - di 19:10 0 komentar  

Label: Menulis

Ranting yang Mengering

Thursday, September 30, 2010

Wuuiiihhh…akhirnya membuka blog ini lagi setelah sekian lama.
Banyak hal yang telah dilewati, banyak cerita yang telah didengar dan saat akan dituliskan byaaarrrr…ada saja hal yang mampu untuk menundanya.
Dan saat ini bingung apa yg mau dituliskan, so saya hanya akan menuliskan kiriman puisi dari seorang sahabat di hari ulang tahun saya kemarin.
Semoga dengan bertambahnya usia, Allah SWT akan selalu memberikan cinta, kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ketetapanNya. Dan selalu bisa mensyukuri segala nikmat yang Dia beri…Amin.


Aku tau puisi cinta sudah mulai pergi
Tidak datang lagi, lari jauh dariku
Pergi menjauh, terlalu jauh
Entah dimana

Walau cinta mulai melelahkan nadi
Walau hati mulai membatu
Namun tetap aku kejar asaku

Sejuta harap menanti balas
Meronta hingga mencakar langit
Tersandar pada ranting yang mengering
Dan menunggu kapan ranting itu terbaring


*Thx Wraaann... smoga kiriman puisi ini membuat saya smakin rajin untuk menulis (koq gak nyambung ya?)

Diposkan oleh - RiNi - di 20:15 2 komentar  

Label: Menulis

Mbah Cilik...

Thursday, December 10, 2009

Rabu 9 Desember 2009, saat jam menunjukkan 12.00 ada sms masuk ke HP. Innalillahi wa’inaillahi roji’un…simbah kami telah berpulang ke rumahNya. Sesak dada ini menahan air mata yang pengen tumpah. Terbayang sosok orang tua dengan postur tubuh mungil tapi gesit. Meski sudah renta tapi semangatnya untuk sehat begitu tinggi. Ya…beliau simbah kami, biasa dipanggil “Mbah Cilik”. Beliau adalah adik dari mbah putri dari ibu saya. Meski adik dari mbah putri, tapi kami sudah menganggapnya sebagai mbah kami sendiri. Sosok yang mandiri dan penuh kasih ke cucu2nya. Kemandiriannya mungkin karena sejak muda beliau telah ditinggal suaminya dan harus membesarkan anak semata wayangnya. Kemauannya begitu kuat untuk memberikan kehidupan yang lebih baik ke anaknya. Apapun akan beliau kerjakan & lakukan. Beliau adalah tipe orang yang tidak bisa duduk manis dan berpangku tangan. Mulai dari menjahit, memasak, memotong rumput, mengurusi tanaman sampai dengan membersihkan selokan akan beliau kerjakan kalo ditinggal di rumah sendirian. Sosok mungil nan kuat.
Masih terasa bagai kemarin sore saat beliau menemani saya untuk tinggal di Solo. Bercerita tentang masa lalu, keinginan2 yang belum terwujud, memilih2 baju batik, belajar lebih tahu ttg Islam dan masih banyak hal lain lagi yang kami kerjakan setahun yang lalu. Masih terdengar dengkur halusnya saat tidur, harum masakannya serta kerapiannya mengatur rumah. Meski kadang terasa terlalu cerewet, tapi kami tahu, itu dilakukan karena perhatian & kasih sayangnya.
Simbah, selamat jalan, smoga kepulanganmu disambut Gusti Allah dengan penuh kasih sayang…
Hanya do’a yang bisa kami persembahkan saat ini untuk menemani kepergianmu…

Diposkan oleh - RiNi - di 15:11 2 komentar  

Label: Menulis

Lelaki Kecilku...

Thursday, September 3, 2009


Kangen....

Kangen rumah. Penghuni rumah maksudnya.

Ada satu mahluk mungil penghuni temporary rumah orang tua saya. Dia yang selalu membuat saya pengen pulang ke rumah. Membuat rumah menjadi ramai dengan celotehnya. Mahluk mungil itu keponakan saya. Cowok mungil dengan tangan dan kaki kurus & panjang. Usianya belum genap 5 tahun. Bulu matanya yg panjang & lentik dengan mata bulat polos khas bocah. Mata yang slalu senang untuk saya pandang. Mulutnya yang mungil, susah untuk makan tapi mudah sekali dia merangkai kata2 lucu membuat kita yang dewasa terheran2 dengan celotehnya.
Sejak lahir, dia slalu membawa keceriaan di keluarga. Rasa kasih smua keluarga hanya untuk dia. Pun saya. Smua hal yang bisa membuat dia bahagia pasti akan saya lakukan. Dan dia mengerti itu, dia akan selalu menemani kemanapun saya pergi. Seakan dia adalah penjaga buat saya. Dari dia panggilan sayang Manini untuk saya mulai beredar luas di keluarga & teman dekat.

“Manini, bikin syusyu”

“Manini, kayaknya aku mau minan itu.” Susah buat dia untuk mengeja kata mainan dan lagi senang dengan kata”kayaknya”

“Manini, apa kita pergi ke del aja?” Haa?? Nggak ngerti saya maksud dia. Ternyata dia ngajak ke delta, salah satu pusat perbelanjaan. Dia jg lg suka kata “apa kita?”

Meninggalkannya untuk kembali ke kota saya bertugas di setiap hari minggu, duhh…berat sekali. Menatap matanya yg bening, yang terkadang bisa dia ucapkan
“Manini kerja di sini aja, jangan pergi jauh.”
Rontok rasa hati ini, air mata sudah berebut ingin keluar. Tertahan napas di kerongkongan tak sanggup tuk berkata. Hanya bisa kukecup pipinya yang mulus, walau tidak seputih waktu dia masih batita krn sekarang dia sudah mulai suka main bola di halaman & bersepeda. Keponakanku tersayang dan seakan telah menjadi anak lelakiku. Yang selalu hadir dalam setiap doaku. Semoga tumbuh sehat & menjadi anak sholeh kebanggaan keluarga. Semoga dia akan menemaniku kini & nanti.

Diposkan oleh - RiNi - di 03:40 5 komentar  

Label: Menulis

Luv U...

Monday, May 18, 2009


Jatuh cinta, diakui ato tidak setiap orang pasti pernah merasakan, ato mungkin sedang merasakannya. Hhmmm...berjuta rasanya. Entah sebenarnya apa yang dirasakan, dan saya tidak memungkirinya memang terasa indah. Beda orang beda pula yang dia rasakan. Tanpa disadari, lagi menunggu antrian di dokter gigi akan senyum2 kecil bukan menahan sakitnya gigi ini tapi teringat wajah ato sikap si dia. Saat makan pun akan tersenyum sambil membayangkan apabila dia bisa menemani makan duduk di sebelah kita. Malam menjelang, matapun susah terpejam, menerawang langit2 kamar yg mulai kusam dan membayangkan dia hadir mengetok pintu. Pokoknya dunia ini akan penuh senyuman dan serasa dunia ada dalam genggaman. Tiap detik tiap menit tiap jam akan teringat dia dan memikirkan apa dia juga ingat saya ya? Apa dia juga merasakan apa yang seperti yang saya rasa? Dan masih bayak pertanyaan yang ingin ditanyakan meski itu hanya alasan untuk bisa menelepon atau hanya mengirim sms ke dia.
Saat ini seorang sahabat sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta. Senantiasa dia kirimkan sms cinta ke pujaan hati. Tiap saat berharap bisa meneleponnya dan mendengarkan suara yang mungkin membuat jantungnya berdetak lebih kencang, pasti terdengar merdu meski sebenarnya kayak suara hantu hehehe... Ingin dia kabarkan ke semua orang di sekitarnya ”Hoooiii...saya lagi jatuh cinta nih, hati saya berbunga2 lho! Coba liat senyum indahku” Rona bahagia jelas terpancar dari wajahnya. Dan menyanyilah dia bak Afgan dengan ”Bukan Cinta Biasa”

Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu …
Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku …

Terasa indah bila rasa ini dirasa pula oleh pujaan hati, terasa pilu bila cinta ini hanya bertepuk sebelah tangan ato bahkan sepuluh jari alias ditolak mentah2. Terkadang hadir pula cinta terlarang diantara kita “forbidden love”. Tak boleh kita hamparkan cinta ini karena tak diijinkan untuk disentuh. Betapa sulit untuk menahannya jika rasa itu begitu kuat merasuki kita. Dan semua keputusan ada pada kita, lanjutkan rasa ini ato berhenti ato mungkin simpan rasa ini layaknya kita memandang punggungnya, tanpa berani memandang wajahnya. Ada seorang teman pernah menuliskan ”Kadangkala orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tidak pernah menyatakan cinta kepadamu, karena dia takut kau berpaling & memberi jarak.” Hanya doa yang bisa kita lakukan untuk menemaninya. Meski beribu ato bertrilyun keinginan untuk dapat bersamanya, selamanya.
Jadi teringat lagu The Virgin ”Cinta Terlarang”

Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya
Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya

Sumber gambar: sumbayakcs.co.cc

Diposkan oleh - RiNi - di 22:24 3 komentar  

Label: Menulis

Peristiwa di Hari Minggu

Monday, April 13, 2009


Peristiwa demi peristiwa berlalu dari kehidupan kita. Terkadang berlalu begitu saja tanpa kita memikirkan kenapa hal tersebut terjadi. Terkadang pula kita akan berpikir dan mencari hikmah dari peristiwa yg terjadi. Buat saya untuk mengerti, memahami dan akhirnya menerima dengan bijaksana sebuah peristiwa yang menggoreskan luka, kadang memerlukan waktu yang cukup lama (relatif bagi tiap orang). Setiap penggalan peristiwa datang, saya berusaha untuk diam beberapa saat & menikmati apapun rasanya karena buat saya rasa adalah sebuah anugerah.
Entah pemikiran saya saja atau memang seperti ini, menurut saya semakin dewasa seseorang maka tingkat pemahaman akan suatu peristiwa akan meningkat. Semakin usia saya bertambah, semakin saya mengerti kenapa suatu peristiwa menghampiri saya. Bisa saja terjadi karena itu jawaban atas doa saya, tentunya Dia menjawab dengan caraNya, yang kadang kita sebagai hambaNya belum bisa cepat membacanya. Bisa saja terjadi karena Dia ingin menunjukkan kasih sayangNya. Dan masih ada beribu hikmah untuk beribu peristiwa.
Sampai detik ini pun saya masih terus belajar & belajar memahami peristiwa dan mengambil hikmahnya, seperti kejadian hari Minggu lalu. Benar2 suatu peristiwa yang sempat membuat saya termangu sesaat. Subhanallah...Dia memberi saya ujian sebagai jawaban doa saya untuk selalu dilimpahi kesabaran. Sekaligus di saat bersamaan Dia menunjukkan, betapa besar kasihNya untuk saya yang lemah ini. Dan akhirnya membuat saya lebih mengerti sampai batas mana hati ini bisa bertahan dan menjawab siapa saya sebenarnya.




Sumber gambar: http://www.courhome.net

Diposkan oleh - RiNi - di 23:09 0 komentar  

Label: Menulis

Ullen Sentalu

Sunday, March 15, 2009


Ketika kecil, klo diajak ke museum pasti ogah. Karena sudah kebayang suasana yang kaku & tidak bersahabat. Saat mendengar nama Museum Ullen Sentalu pun masih terasa seperti itu, tapi ada seorang teman yang mengatakan klo tempatnya sangat bagus, ada di daerah pegunungan. Wahh..jadi penasaran!!

Setelah sampai di tempat memang suasana benar2 beda. Museum ini terletak di daerah Kaliurang Yogyakarta di sekitar Km.20, berdekatan dengan Taman Rekreasi Kaliurang. Letaknya agak menyempil dan papan namanya pun sangat kecil, nyaris tak terlihat.

Museum ini didirikan tahun 1997 oleh keluarga Haryono dan diresmikan oleh Paku Alam VIII. Nama Museum Ullen Sentalu berasal dari bahasa Jawa yang merupakan singkatan dari ”ULating bLENcong SEjatiNe TAtarning LUmaku” yang artinya, ”Nyala lampu blencong (wayang kulit)merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.”

Nuansa alami sangat terasa di museum ini. Di sekeliling museum ditumbuhi dengan berbagai tanaman mulai yang kecil sampe pohon yang besar. Memandang bangunannya, koq saya jadi membayangkan ada vampir yang tinggal di dalam ya hiiiii....Pintu masuk terlihat seperti goa yang berbatu dan ditumbuhi dengan tanaman merambat. Harga tiket masuk untuk pelajar Rp 15.000,- dan dewasa Rp 25.000,- Memang kelihatannya mahal untuk sebuah museum tapi bila kita sudah masuk ke dalam, wahhh...benar2 sebanding deh! Guide-nya pun selalu disediakan dan sangat terampil.

Memasuki ruang pertama kita akan disuguhi dengan lukisan, foto & cerita seputar bangsawan Kraton Jogja & Solo. Saat memasuki ruang ini nggak tahu kenapa rasanya merinding ato mungkin suasana lampu yg temaram & dinding yang dingin ya?
Museum ini terdiri dari beberapa ruangan. Dimana setiap ruangan menyimpan cerita sendiri. Saya sangat tertarik dengan ruang batik, di sana disimpan kain2 batik & beberapa kebaya encim. Kebaya encim hanya ada beberapa tapi benar2 mempunyai sulaman yang sangat indah. Terdapat juga ruangan yang menyimpan foto, lukisan & surat gusti Nurul. Kata2 di surat2 tsb sangat indah, sayang gak sempat baca dengan nikmat, si mbak guide sudah buru2 ngajak pindah ruangan.
Di akhir tour, kita akan disuguhi minuman yang katanya khas dari kraton, terbuat dari jahe. Rasanya sih saya sudah pernah minum di tempat lain, biasanya disuguhkan oleh tempat2 spa.

Museum ini memang sangat layak untuk dikunjungi bagi pecinta seni & keindahan. Akan terlalu panjang buat saya bercerita tentang keindahan museum ini dan tidak akan bisa seindah tempat aslinya.

Diposkan oleh - RiNi - di 22:49 0 komentar  

Label: Menulis, Wisata Alam

Missing You...

Tuesday, March 10, 2009


Saat sesuatu berlalu, baru disadari betapa berartinya hal itu buat kita. Di masa lalu terasa biasa, hanya sebagai rutinitas atau peristiwa yang harus kita jalani. Saat meninggalkan kita, betapa ingin menahannya untuk tetap tinggal bersama kita. Sampai rasa egois pun mengalahkan akal sehat. Betapa ingin kita menyimpannya sebagai kenangan terindah. Ataukah kita yang tidak siap dengan perubahan yang harus terjadi?
Apa yang terjadi saat ini sesungguhnya adalah jawaban atas doa-doa kita. Tapi mengapa saat doa itu terjawab kita justru bertanya ”Kenapa begini? Kenapa begitu? Kenapa sekarang?” Dan masih banyak pertanyaan ada dalam pikiran kita.
Sumber gambar: dreamerbynight.wordpress.com

Diposkan oleh - RiNi - di 23:32 0 komentar  

Label: Menulis

Older Posts
Subscribe to: Posts (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod